Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Teori Evolusi

Teori evolusi pada prinsipnya adalah suatu teori yang bersifat dinamis. Teori evolusi saat ini bukan saja merupakan konsep penting dalam Biology, tetapi sangat penting dalam teknologi modern. Teori evolusi berkembang sejalan dengan perubahan zaman dan perkembangan sains serta teknologi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka teori evolusi juga mengalami perkembangan. Beberapa teori evolusi berkembang dari masa ke masadan hal tersebut mengilhami Charles Darwin untuk mengemukakan gagasan evolusinya. Pada dasarnya, pemikiran mengenai evolusi dan teorinya mengalami beberapa perubahan dalam kurun tiga abad lebih.
Adapun pemikiran tentang evolusi adalah sebagai berikut :

1. Teori Fixisme

Teori evolusi ini merupakan satu-satunya teori yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Penganut teori ini diantaranya adalah A. V. Leeuwenhoek, Aristoteles, Plato, dan Linnaeus. Teori ini beranggapan bahwa suatu organisme adalah identik, ciptaan Tuhan. Semua kegiatan biologis dianggap sebagai sesuatu yang tepat yang telah digariskan oleh Tuhan.

2. Teori Adaptasi dan TransformasiJean baptiste lamarck

Teori ini berdasarkan pada kenyataan bahwa tidak ada satu makhluk hidup pun yang identik sehingga muncul masalah mengenai dari mana datangnya perbedaan. Jean Baptiste Lamarck mencoba menerangkan perbedaan-perbedaan antarorganisme dengan mengemukakan bahwa suatu organisme berubah sesuai dengan kebiasaan sewaktu masih hidup. Perubahan yang terjadi merupakan proses tranformasi dan dapat diturunkan pada anaknya.

3. Teori Evolusi Darwin

Teori ini mengemukakan bahwa suatu organisme sangat  beranekaragam dan alam melakukan seleksi sesuai dengan keadaan saat itu. Individu yang dapat beradaptasi atau sesuai dengan keadaan lingkungannya akan dapat bertahan hidup dan lestari. Sebaliknya, individu yang tidak sesuai dengan lingkungannya akan mati atau punah. Teori ini dikemukakan berdasarkan hasil temuan dua ilmuwan yaitu Wallace dan Darwin. Kedua ilmuwan tersebut masing-masing mengemukakan idenya bahwa dalam dunia kehidupan berlaku hukum rimba atau seleksi alam. Siapa yang kuat dialah yang menang (survival of the fittest). Akan tetapi, kedua ilmuwan ini masih belum mampu menjelaskan dari mana timbulnya keanekaragaman di muka bumi ini.

4. Teori Genetika

Teori ini berhasil menjelaskan tentang keanekaragaman makhluk hidup. Pelopor teori ini adalah Gregor Johann Mendel. Pada masa itu, teori genetikamasih belum dipahami secara mendalam dan tidak pernah diperkirakan dapat digunakan untuk menerangkan teori yang lain. Teori ini dilanjutakan penggunaannya oleh Hugo de Vries, Chemark, Weissman, dan ilmuwan lain pada awal abad ke-20.

5. Teori NeoDarwinisme

Pada masa ini, para ahli menyatakan bahwa ilmu genetika sangat perlu dalam menerangkan proses evolusi. Selain itu, para ahli berpendapat bahwa sifat yang dimiliki oleh suatu organisme dapat digunakan untuk menunjang teori evolusi. Ilmuwan yang memelopori teori ini diantaranya adalah E. Mayr dan Th. Dobzhansky.

6. Teori Evolusi Modern

Pada masa evolusi modern, para ahli menjelaskan teori evolusi dengan pendekatan molekuler, fisiologis, embriologi, model matematik, dan pendekatan berdasarkan ilmu yang lain. Pada masa ini, sebagian orang ada yang bernggapan bahwa mutasi merupakan suatu proses yang netral dan sebagian yang lain beranggapan bahwa mutasi merupakan hasil proses seleksi alam sehingga menyebabkan timbulnya dua aliran pemikiran mengenai teori evolusi.
Demikianlah beberapa teori evolusi yang saya rangkum berdasarkan waktu dikemukakannya. Dari 6 Teori Evolusi di atas, tidak ada satupun yang salah. Hal ini karena prinsip teori evolusi adalah bersifat dinamis, tidak kaku. Jadi, dapat disimpulkan bahwa “Setiap teori Evolusi itu benar berdasarkan waktu dikemukannya”.
Hendra Yulisman
Hendra Yulisman Alumni LPDP PK 41 - Catureka Mandala. Seorang Pengajar yang sedang Belajar. Softcore gamer. Sangat tertarik dengan IT, Mikrobiologi dan Media Pembelajaran.

Posting Komentar untuk "Sejarah Teori Evolusi"