Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Penyebab Mutasi Sel yang Harus Kamu Ketahui

6 Penyebab Mutasi Sel

Pada dasarnya, proses replikasi DNA pada tahap pembelahan sel selalu berlangsung tanpa kesalahan. Ketepatan dan kebenaran dalam mengopi materi genetik tersebut sangat penting untuk memastikan kelangsungan genetik pada sel baru yang terbentuk maupun keturunannya. Namun pada kenyataaannya, banyak sekali kemungkinan-kemungkinan di alam ini yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan atau perubahan dalam materi genetik (mutasi). Adapun beberapa hal penyebab mutasi sel tersebut adalah sebagai berikut.

1.    Tautomer

Tautomer adalah stereoisomer asam nukleat. Stereoisomer menyebabkan adanya pasangan basa nukleotida berbeda dari pasangan seharusnya. Pada keadaan normal, pasangan guanin (G) adalah sitosin/ cytosine (C), sedangkan pasangan adenin (A) adalah timin (T). Akan tetapi, karena adanya stereoisomer, pasangan-pasangan basa nukleotida tersebut menjadi berbeda, seperti A berpasangan dengan C, sedangkan G berpasangan dengan T. Begitu pula sebaliknya, C berpasangan dengan A dan T berpasangan dengan G. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya mutase sel.

2.    Struktur analog

Di dalam tubuh organisme terdapat beberapa molekul yang memiliki struktur yang sama dengan asam nukleat. Pada keadaan tertentu, molekul-molekul tersebut dapat menempati salah satu tempat asam nukleat tertentu. Beberapa molekul yang memiliki struktur sama dengan asam nukleat adalah inosin, hipoxantin, bromourasil, bromodioksi, uridin, 2-aminopurin. Molekul-molekul tersebut bukan merupakan molekul asing sehingga sel tidak melakukan denaturasi. Akan tetapi, molekul-molekul tersebut tidak dapat berfungsi sebagai asam nukleat sehingga dapat menimbulkan kesalahan dalam proses selanjutnya.

3.    Inhibor (penghambat)

Inhibor adalah zat penghambat. Ada beberapa molekul tertentu yang menempati ruang DNA yang seharusnya diisi asam nukleat namun bersifat menghambat. Misalnya akridin, pseudouridin, metil inosin, ribo timin, metil guanosin, dan dihidroksi uridin. Jika molekul-molekul tersebut menempati posisi asam nukleat  maka akan terjadi mutasi.

4.    Zat mutagenik (zat kimia yang dapat menyebabkan mutasi)

Sejumlah zat seperti asam sitrat, nitrogen mustard, dan peroksida dapat bereaksi dengan asam nukleat tertentu sehingga asam nukleat tersebut akan mengalami perubahan. Perubahan ini dapat menimbulkan kesalahan informasi

5.    Radiasi

Radiasi dapat berupa radiasi sinar radioaktif maupun radiasi sinar ultraviolet. Sinar radioaktif memiliki energi yang sangat tinggi sehingga terdapat beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Radiasi sinar radioaktif dapat menyebabkan terbentuknya peroksida dari molekul air. Peroksida yang terbentuk dapat melakukan oksidasi sehingga bersifat mutagenik. Radiasi juga dapat menyebabkan dimerisasi timin. Akibatnya, timin tidak dapat berfungsi dalam memberikan informasi genetic. Selain itu, radiasi sinar radioaktif juga dapat menyebabkan putusnya rantai DNA. Itulah sebabnya, radiasi dapat dijadikan sebagai salah satu metode sterilisasi.
Radiasi sinar ultraviolet memiliki daya tembus hanya beberapa millimeter saja. Akan tetapi, sinar ultraviolet tersebut sudah dapat menembus sel dan memutuskan DNA, bahkan sudah dapat merusak asam nukleat. Contoh mutase akibat radiasi sinar ultraviolet adalah kanker kulit.

6.    Mutagen biologis

Beberapa jenis virus dapat menyebabkan mutasi. Selain itu, mutasi kromosom (aberasi) sering terjadi pada manusia lanjut usia. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kadar dan fungsi hormon.

Demikianlah 6 penyebab mutase sel. Silahkan klik pada link berikut untuk membaca Beberapa kemungkinan akibat mutase sel pada halaman 
Hendra Yulisman
Hendra Yulisman Alumni LPDP PK 41 - Catureka Mandala. Seorang Pengajar yang sedang Belajar. Softcore gamer. Sangat tertarik dengan IT, Mikrobiologi dan Media Pembelajaran.

Posting Komentar untuk "6 Penyebab Mutasi Sel yang Harus Kamu Ketahui"